Wednesday, 26 November 2014

Tugas Softskill



Nama    : Meidiana Dwi Andyni
Kelas     : 2IA14
NPM      : 55413407

Nama Dosen
Judul
Novita Sulistiowati
-
Bintang Eka Putra
-
Hendri Dwi Putra
-
Ricky Agus Tjiptanata
-
Yulisdin Mukhlis

  • Embedded Neural Network Circuit Inside High Speed Camera
Abbas Muhammad Basalamah
-
Bernadus F Da Silva
-
Dyah Cita Irawati
-
Alona Situmeang
-
Muhammad Ali, S.H.I.M.Ag
-
Wahyu Kusuma Raharja
-
Erma Triawati Christina
-
Arbi Pramana, Skom
-
Sunny Arief Sudiro
  •  Backscattering Control Logic Component Using Fpga Device
  •  Performance Evaluation Of Simple Fingerprint Minutiae Extraction Algorithm Using Crossing Number On Valley Structure 
Taufan Erfiyanto
-
Eri Prasetyo Wibowo
  • High Speed Asynchronous Adc In Cad Mentor Graphics Ams 0,35 µm Cmos (2010)
  • Embedded Analog Cmos Neural Network Inside High Speed Camera (2009)
  •  Design Space Exploration For A Custom Vliw Architecture: Direct Photo Printer Hardware Setting Using Vex Compiler (2008)
  • Avoider Robot Design To Dim The Fire With Dt Basic Mini System (2008)
  • A 8 Bits Pipeline Analog To Digital Converter Design For High Speed Camera Application (2008)
  • Cmos Sensor For Face Tracking And Recognition(2005)
Lily Wulandari
  • Query Rewriting Based On Semantic Agreement In P2p Environment (2007)
  • Pentingnya Peranan Bahasa Dalam Interoperabilitas Informasi Berbasiskan Komputer Karena Keragaman Semantik
  • Semantic-Web Solusi Interoperabilitas Informasi Sebagai Penunjang Jaringan Sistem Produksi 

Search Engine    : Microsoft Academic

Sunday, 23 November 2014

matif

Nama:meidiana dwi andyni
Kelas: 2IA14
Npm: 55413407
Matematika informatika

1.       Jika  2 + 4 + 6 + .... + 2n = n(n+1), apakah terbukti benar jika n = 1…
Jawaban              : Benar
Penjelasan          :
n = 1,         maka 2      = 1(1 +1)
= 1 . 2
= 2 (terbukti benar untuk n = 1)
2.       Apakah N3 + 2n adalah kelipatan 3 berlaku untuk n = 1 dan berlaku kelipatan 3 untuk setiap bilangan bulat postitif n (menggunakan induksi matematika)…?
Jawaban              : Ya dan ya
Penjelasan          :
q Basis untuk n = 1 akan diperoleh :
13 + 2(1) = 3 yg merupakan kelipatan 3 (ya, berlaku n=1)

q Induksi misalkan untuk n = k asumsikan k 3 + 2k = 3x

q Adib untuk n = k + 1 berlaku
(k + 1)3 + 2(k + 1) adalah kelipatan 3
(k 3 + 3k 2 + 3 k+1) + 2k + 2
(k 3 + 2k) + (3k 2 + 3k + 3)
(k 3 + 2k) + 3 (k 2 + k + 1)

Induksi
3x + 3 (k 2 + k + 1)
3 (x + k 2 + k + 1)

Kesimpulan        : N 3 + 2n adalah kelipatan 3 untuk setiap bilangan bulat positif n (ya berlaku kelipatan 3).
3.       Misalkan p(n) benar untuk semua bilangan positif n ≥ 1  untuk bilangan 2 + 4 + 6 + ... + 2n = n (n + 1). Apakah p(n +1) bernilai benar…?
Jawaban              : Benar

Penjelasan          :
Buktikan bahwa p(n +1) benar, maka:
n = n + 1
2 + 4 + 6 + ...  +  2n = n (n + 1)
2 + 4 + 6 + ...  + 2n + 2 (n +1)            = n + 1 (n + 1 + 1)
2n + 2n + 2      = (n + 1) (n + 2)
2n + 2n + 2      = n (n + 1) + 2n + 2
= n2 + n + 2n + 2
= n2 + 3n + 2
= (n + 1) (n + 2) Terbukti Benar
4.       Buktikan “Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n(n + 1)/2”!
Jawaban              :
Langkah I             : Buktikan bahwa P(1) benar
                                                P(1)        = 1(1 + 1)/2         = 1 ………. Terbukti
Langkah II            : Buktikan bahwa jika P(n) benar, maka P(n+1) juga benar
                                                P(n+1)                                = 1 + 2 + 3 + … + n + (n+1)
                                                (n+1)((n+1) +1)/2              = P(n) + (n+1)
                                                (n+1)(n+2)/2                      = n(n+1)/2 + 2(n+1)/2
                                                (n+1)(n+2)/2                      = (n+2)(n+1)/2 ……. Terbukti
5.       Gunakan induksi matematika untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.
Penyelesaian     :
(i) Basis induksi                 :
Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 12 = 1. Ini benar karena jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 1.
(ii) Langkah induksi          : Andaikan p(n) benar, yaitu pernyataan
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2
adalah benar (hipotesis induksi) [catatlah bahwa bilangan ganjil positif ke-n adalah (2n – 1)]. Kita harus memperlihatkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = (n + 1)2
juga benar. Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut:
 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = [1 + 3 + 5 + … +
  (2n – 1)] + (2n + 1)
= n2 + (2n + 1)
= n2 + 2n + 1
                                                            = (n + 1)2

Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkan benar, maka jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.

tugas AP

Nama: meidiana dwi andyni
Kelas :2ia14
Npm: 55413407

/*PROGRAM STRUK BELANJA*/
/*membuat struk belanja*/


#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
main()
{
int jml, harga, tunai;
float jum_bayar, total, kembalian, jum_harga;
char produk [20];
double tot_beli, potongan;

puts("Masukkan Nama Produk = "); gets(produk);
printf("Masukkan Harga = "); scanf("%d", &jml);
printf("===========================\n");
printf("\t vira mart \n");
printf("\t cikampek \n");
printf("===========================\n");
printf("Nama Produk = %s \n", produk);
printf("Harga = Rp. %d \n", harga);
printf("Jumlah Beli = Rp. %d \n", jml);
jum_harga = jml*harga;
printf("Total Pembelian = Rp. %1.1f \n", jum_harga);
printf("========================(+) \n");
cout <<"Total Pembelian  Rp. ";
  cin>>tot_beli;
if (tot_beli >= 200000)
    potongan = 100000;
cout<<"jumlah yang harus dibayarkan Rp. "<<jum_bayar;
printf(" \n Tunai = Rp. %1.1f \n", kembalian);
printf("===========================\n");
printf("\t Terima Kasih\n");
printf("----------------------------------------------\n");
printf("\t andyni\n");
getch();
}

Logika Program :
#include digunakan untuk memerintahkan compiler untuk menyertakan file header
<stdio.h> merupakan library pada Bahasa C yang digunakan untuk operasi input-output (stdio = Standar Input dan Output)
<conio.h> diperlukan bila menggunakan clrscr()
<iostream.h> digunakan pada program yang melibatkan objek cout dan cin
main() adalah sebuah  fungsi dalam Bahasa C

Pemberian harga awal atau inialisasi,yaitu jumlah,harga,tunai,jumlah bayar,total,kembalian jumlah harga

menentukan nilai input,yaitu produk harga,jumlah beli,tunai

Memperoses nilai-nilai yang telah di input untuk mencari jumlah harga total pembelian,total beli,potongan,jumlah bayar
menampilkan hasil proses yaitu jumlah bayar dan kembalian

getch() yaitu suatu fungsi yang saat kita menginputkan sebuah karakter, maka akan ada penekanan enter secara otomatis, dan pindah ke baris selanjutnya. Fungsi getch() karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan pada layar sehingga sering digunakan untuk meminta inputan berupa password

Sunday, 2 November 2014

FILE INDEKS


nama: Meidiana dwi andyni
kelas: 2ia14
npm: 55413407


File index merupakan jenis file yang banyak dipakai dalam program aplikasi.

Dengan menggunakan file index memiliki banyak kelebihan, antara lain :
1. Pembacaan data dapat dilakukan dengan cepat.
2. Data dapat diurutkan secara ascending berdasarkan sebuah field atau
sejumlah field.
3. Isi file dapat dimodifikasi atau dihapus dengan cepat tanpa harus
mengakses record-record lain.

Pengaksesan pada file index dapat dilakukan dengan cepat disebabkan adanya kunci (key). Pada MS-Cobol, key dari record disimpan dalam file yang terpisah dengan file data record. File key mempunyai extention berupa .KEY.
Kunci utama dari record pada file index bersifat unik yang artinya setiap kunci record memiliki nilai yang berlainan.

DEFINISI ENVIRONMENT DIVISION PADA FILE INDEKS
Definisi awal dari semua jenis file terletak pada ENVIRONMENT DIVISION dalam paragraf FILE CONTROL sama seperti file sequential.

FILE-CONTROL
SELECT nama-file-1 ASSIGN TO DISK
ORGANIZATION IS INDEXED
ACCESS MODE IS { SEQUENTIAL / RANDOM / DYNAMIC }
RECORD KEY IS nama-data-1
[FILE STATUS IS nama-data-3]



File index ditentukan oleh statement entri : ORGANIZATION IS INDEXED.
Untuk akses mode yang digunakan adalah :
1. SEQUENTIAL, menyatakan bahwa pengaksesan secara berurut.
2. RANDOM, menyatakan pengaksesan record hanya dapat dilakukan
secara random, yaitu dengan cara mengisikan nilai kunci record.
3. DYNAMIC, memungkinkan pengaksesan secara random dan
sequential.

Klausa RECORD KEY digunakan untuk menyatakan nama data yang menjadi kunci record.
Klausa FILE STATUS digunakan untuk menyatakan nama data guna menampung status dari operasi pada file index. Misalnya untuk mengetahui ada tidaknya file pada disk, melihat keberhasilan penulisan ke disk dan sebagainya.

DEFINISI DATA DIVISION PADA FILE SEQUENTIAL
Data Division pada file urut harus mengandung file description entry (fd) sebagai berikut :

FD nama-file-1
LABEL { RECORD {ARE/IS} } {STANDARD}
VALUE OF FILE-ID IS { nama-data-1 }

STATEMENT UNTUK OPERASI FILE INDEKS
Statement untuk operasi File Indeks adalah :
1. Pernyataan OPEN
1. OPEN INPUT digunakan untuk membuka file yang isinya
hendak dibaca.
2. OPEN OUTPUT digunakan untuk menciptakan file baru.
3. OPEN I-O memungkinkan data record di dalam file
diperbaharui.


INPUT nama-file-1…….
OPEN OUTPUT nama-file-2……
I-O nama-file-3……


2. Pernyataan CLOSE
Pernyataan ini digunakan untuk menutup file atau mengakhiri pemrosesan pada
file.

CLOSE { nama-file-1 } …

3. Pernyataan Write
Pernyataan ini berguna untuk merekamkan data pada record tertentu di file 
yang telah dibuka.

WRITE nama-record-1 [ FROM nama-data-1 ]

4. Pernyataan Read
Pernyataan ini digunakan untuk membaca record yang ada di file.
Ada 2 bentuk statement Read :
Bentuk 1 :

READ nama-file [ next ] RECORD [ into nama-data ]
[ AT END statement-imperatip ]





Bentuk 2 :

READ nama-file [ next ] RECORD [ into nama-data-1 ]
[ KEY is nama-data-2 ]
[ INVALID KEY statement-imperatip ]

5. Pernyataan START
Statement start digunakan untuk menempatkan pembacaan record mulai pada 
record yang mengandung nilai field kunci tertentu.

Bentuk umumnya :




is EQUAL to
is =
is GREATHER THAN
KEY is >
is NT LESS THAN
is NOT >


[ INVALID KEY statement-imperatip ]


Sumber :
http://narenciel.blogspot.com/2010/11/file-relatif-dan-file-index.html

Wednesday, 22 October 2014

Pembentukan Lebih Lanjut



Nama  : Meidiana Dwi Andyni
NPM   : 55413407
Kelas   :2IA14

Pembentukan Lebih Lanjut

Pembentukan lebih lanjut ialah pembentukan kata turunan melalui proses morfologi bahasa Indonesia dengan kata-kata serapan sebagai bentuk dasamya. Proses pembentukan itu ada tiga macam, yaitu pengimbuhan, pengulangan, dan pemajemukan. Pembicaraan mengenai pembentukan lebih lanjut sebenamya sudah dimulai ketika dibicarakan konfiks peng-an dan ke-an dengan unsur serapan sebagai kata dasamya.

       Dalam kaitannya dengan penambahan awalan meng-, peng- dan peng-an perlu diamati apakah kata dasar yang berupa kata serapan itu diperlakukan sama atau berbeda dengan kata-kata yang lebih asli.


Kata-kata yang bisa dileburkan
Kata-kata  yang diawali  oleh konsonan  hambatan  tak bersuara  /p/,/t/,/k/,  dan geseran  apiko-alveolar   Isl jika mendapat awalan meng- atau peng- fonem tersebut hilang atau luluh,
contohnya: pukul menjadi memukul dan pemukul, tolong menjadi menolong danpenolong, karang menjadi mengarang dan pengarang, susun menjadi menyusun dan penyusun.
Contoh : Deny pandai mengarang cerita pendek

Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan bilabial tak
bersuara lpl contohnya:paket, parker, potret, piket. Jika mendapat awalan meng- dan peng- atau peng-an, kata-kata tersebut menjadi memaketkan, memarkir; memotret, dan  memiketi; pemaketan,  pemarkiran, pemotretan,  pemiketan.  
 Contoh : Andyni sedang memotret binatang langka.

Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan apiko dental tak bersuara /ti contohnya: target, teror; terjemah,  telpon. Apabila dibentuk dengan awalan meng- menjadi menargetkan atau mentargetkan; meneror atau menteror; menerjemahkan, dan menelpon. Jika dibentuk denganpeng-an menjadi;penargetan atau pentargetan, peneroran  atau penteroran,  penerjemahan dan penelponan.
Contoh : penteroran penjahat sudah ditamgkap polisi.

Konsonan   geseran  labio-dental   tak  bersuara   /f/ dulu  disesuaikan   dengan system  fonologi  bahasa  Indonesia  menjadi  /p/.  Yang sudah  disesuaikan  menjadi  /p/ mengalami   penghilangan   atau  luluh,  sedang  apabila  tetap  /f/ mendapat   sengauan yang  homorgan,  yaitu  /ml.  Contohnya:   pikir  menjadi  memikirkan   dan pemikiran; fitnah  menjadi memfitnah  danpemfitnahan.
 Contoh : Udin sedang bingung memikirkan tugasnya yang belum selesai.

Konsonan  hambatan  dorso-velar  tak bersuara  /kl yang mengalami  kata-kata katrol, kontak, konsep, dan keker luluh apabila mendapat  awalan meng- atau konfiks peng-an     seperti   terlihat    pada:   mengatrol    dan   pengatrolan,    mengontak    dan pengontakan,   mengonsep  dan pengonsepan,   mengeker dan pengekeran.
Contoh :Adit sedang mengeker buruan binatang macan.
   Kata  dasar  serapan  yang  diawali  oleh  gugus  konsonan   /pr/  seperti  pada prates, program, produksi,  dan praktik, jika  mendapat  awalan  meng- Ip/ tidak luluh menjadi:   memprotes,   memprogram,   memproduksi,    dan   mempraktikkan.    Tetapi apabila mendapat konfiks peng-an /p/-nya  luluh  menjadi:  pemrotesan, pemrograman,  pemroduksian,   dan pemraktikan.
Contoh : Lulusan SMKN 2 Bogor memiliki skill pemrograman yang sangat bagus.

Kata-kata   serapan  yang  diawali  dengan   fonem  geseran  apiko-dental   tak bersuara   Isl  ada  yang  mengalami   peluluhan   ada  yang  tidak.  Kata-kata   tersebut contohnya:  sample,  setor; sekrup,  setop.  Jika mendapat  awalan  meng-  dan peng-an kata-kata  tersebut menjadi  menyampel dan penyampelan,   menyetor dan penyetoran, menyekrup  dan penyekrupan,  menyetop  dan penyetopan.
Contoh : Rio menyetop bus di halte bus.

Bagaimana  dengan  kata serapan  yang diawali  gugus konsonan  /tr/,  /kr/,  dan/st/?katakata  serapan  yang  diawali  dengan  gugus  /kr/  contohnya:   kritik,  kristal, kredit, kreatifkonsonan /k/nya  tidak hilang bila mendapat  awalan  mengmenjadi: mengkritik, mengkristal, mengkristal dan  Tetapi  /kl  itu  lebur  apabila  mendapat awalan  peng- atau peng-an menjadi:  pengritikan dan pengritik,  pengristalan dan pengreditan dan pengredit.
              Contoh : Dahlan adalah pengritik ekonomi negara yang sangat ahli.


Kata-kata yang tidak bisa dileburkan

Seperti  halnya  pada  unsur  serapan  yang  lain,  kata-kata  yang  masih  terasa asing   mendapat   perlakuan   yang  berbeda,   contohnya   pada   kata  "sinkrun"    dan "sistematis", jika mendapat  awalan meng- dan peng-an  menjadi  mensinkrunkan   dan pensinkrunan,  mensistematiskan dan pensistematisan.
Contoh : Mentri BUMN sedang mensistematiskan keadaan apbn negara yang sedang mengalami defisit.


Kata-kata  serapan  yang  diawali  dengan  gugus  konsonan  /tr/,  /st/,  /ski, /sp/, /pl/, /kl/, konsonan yang awalnya tidak mengalami  peleburan. contohnya: mentraktir, pentraktir,  menstabilkan, penstabil,  penstabilan; menskalakan, penskala, penskalaan; mensponsori, pensponsor, pensponsoran; memplester, pemplester,pemplesteran; mengkliping, pengkliping, pengklipingan.

Kata-kata  serapan tidak dapat mengalami  perulangan  sebagian yang berupa dwipurwa  atau dwiwasana. Pada pengulangan   dengan  awalan  konsonan  awal pada suku ulangannya  juga  tidak luluh, contohnya:  mempraktis-praktisan, mengkritik-kritik, menstabil-stabilkan.